Apa Itu Cryptocurrency dan Mengapa Menggunakannya?

Bitcoin, blockchain, penawaran koin awal, eter, pertukaran. Seperti yang sudah Anda ketahui, cryptocurrency (dan jargonnya yang sesuai) telah menyebabkan keributan di media, forum online, dan mungkin bahkan dalam percakapan makan malam Anda. Meski ramai, arti dari istilah-istilah ini masih luput dari pemahaman banyak orang. Mungkin kita bisa menjelaskannya sesederhana Stephen Colbert di bawah ini, tapi kita akan sedikit lebih tepat.

Cryptocurrency tetap kontroversial

Awalnya dikenal karena reputasi mereka sebagai surga bagi penjahat dan pencucian uang, cryptocurrency telah berkembang pesat — berkaitan dengan kemajuan teknologi dan popularitas. Kapitalisasi pasar cryptocurrency telah diproyeksikan mencapai $ 1-2 triliun pada tahun 2018. Teknologi yang mendasari cryptocurrency dikatakan memiliki aplikasi yang kuat di berbagai sektor mulai dari perawatan kesehatan hingga media.

Karena itu, cryptocurrency tetap kontroversial. Sementara kritikus termasuk ekonom Paul Krugman dan Warren Buffet menyebut Bitcoin "jahat" dan "fatamorgana", yang lain, seperti pemodal ventura Marc Andreessen, menyebut mereka sebagai "internet berikutnya". Untuk setiap orang yang menyatakan bahwa cryptocurrency berada dalam gelembung, ada orang lain yang bersikeras bahwa mereka adalah gelombang demokratisasi keuangan berikutnya. Sederhananya, mereka hanyalah mode fintech terbaru; namun pada tingkat yang paling kompleks, mereka adalah teknologi revolusioner yang menantang dasar politik, ekonomi, dan sosial masyarakat.

Artikel ini akan mencoba untuk mengungkap daya tarik cryptocurrency, teknologi dasar yang kompleks, dan mengapa mata uang digital murni dapat memiliki nilai. Ini juga akan memeriksa masalah luar biasa di sekitar ruang, termasuk akuntansi yang berkembang dan perlakuan regulasi mereka.  

Apa Itu Cryptocurrency dan Mengapa Menggunakannya?

Cryptocurrency adalah aset digital yang menggunakan kriptografi, teknik enkripsi, untuk keamanan. Cryptocurrency terutama digunakan untuk membeli dan menjual barang dan jasa, meskipun beberapa cryptocurrency yang lebih baru juga berfungsi untuk menyediakan seperangkat aturan atau kewajiban bagi pemegangnya — sesuatu yang akan kita diskusikan nanti. Mereka tidak memiliki nilai intrinsik karena tidak dapat ditukar dengan komoditas lain, seperti emas. Tidak seperti mata uang tradisional, mata uang tersebut tidak dikeluarkan oleh otoritas pusat dan tidak dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.

Pada titik ini, penggunaan cryptocurrency sebagian besar terbatas pada "pengguna awal". Untuk skala, ada sekitar 10 juta pemegang Bitcoin di seluruh dunia, dengan sekitar setengahnya memegang Bitcoin murni untuk tujuan investasi. Secara obyektif, cryptocurrency tidak diperlukan karena mata uang yang didukung pemerintah berfungsi secara memadai. Bagi sebagian besar pengguna, keuntungan cryptocurrency bersifat teoritis. Oleh karena itu, adopsi arus utama hanya akan datang ketika ada manfaat nyata yang signifikan dari penggunaan mata uang kripto. Jadi apa keuntungan menggunakannya?

Nama samaran (Anonimitas Dekat)

Membeli barang dan jasa dengan cryptocurrency dilakukan secara online dan tidak memerlukan pengungkapan identitas. Namun, kesalahpahaman umum tentang cryptocurrency adalah bahwa mereka menjamin transaksi yang sepenuhnya anonim. Apa yang sebenarnya mereka tawarkan adalah nama samaran, yang merupakan negara yang hampir anonim. Mereka memungkinkan konsumen menyelesaikan pembelian tanpa memberikan informasi pribadi kepada pedagang. Namun, dari perspektif penegakan hukum, transaksi dapat ditelusuri kembali ke seseorang atau entitas. Namun, di tengah meningkatnya kekhawatiran pencurian identitas dan privasi, cryptocurrency dapat menawarkan keuntungan bagi pengguna.

Pembelian Peer-to-Peer

Salah satu manfaat terbesar cryptocurrency adalah tidak melibatkan perantara lembaga keuangan. Bagi pedagang, kurangnya "perantara" menurunkan biaya transaksi. Bagi konsumen, ada keuntungan luar biasa jika sistem keuangan diretas atau jika pengguna tidak mempercayai sistem tradisional. Sebagai perbandingan, jika database bank diretas atau rusak, bank akan sepenuhnya bergantung pada cadangannya untuk memulihkan informasi yang hilang. Dengan cryptocurrency, bahkan jika sebagian dikompromikan, bagian yang tersisa akan terus dapat mengonfirmasi transaksi.

0/Post a Comment/Comments